cara membuat buku cerita bergambar
Penulismembuat cerita bergambar berjudul "Pulang: sebuah cerita bergambar tentang bakat, minat dan potensi" yang bercerita tentang remaja dan bakat serta minat mereka pada bidang musik. Perancangan ini mengambil kisah bakat remaja di daerah Yogyakarta, yaitu di Tempel (utarabarat DIY). Meski demikian buku ini dapat dibaca remaja pada umumnya.
Ada6 buku cerita bergambar anak yang terkumpul dari 6 grup mahasiswa. Buku pertama berjudul The Mongkey and the Squirrel karya Aditya Tasya, Muhammad Ega, dan Nur Amalia yang bertema mengenai pentingnya kejujuran dalam proses dibandingkan dengan hasil yang didapati namun dengan cara yang curang. The Monkey and the Squirrel/Dokumen pribadi
Berceritadengan buku bergambar adalah salah satu cara untuk membangun aplikatif dalam kegiatan sehari-hari yang natural seperti membaca buku cerita dan bermain literasi yang membuat anak tertarik dan termotivasi (Ruhaena, 2015:2). Penelitian tersebut memicu penulis untuk mengkaji bagaimana penggunaan cerita dengan buku cerita bergambar
BukuCerita Anak Bergambar [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 35.000: Usborne My Rp 30.000: Buku Anak Board Book [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 72.000: Belajar Menulis Dan Bermain [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 25.000: Usborne Rp 29.250: Buku Aktifitas Bersuci - [ Lihat Gambar Lebih Besar ] Rp 18.000: Tata Cara Shalat Dan [ Lihat Gambar
bukucerita bergambar yang berguna untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa sekolah dasar kelas 1. Prosedur penelitian pengembangan mo-del Bord dan Gall dapat dijelaskan seba-gai berikut. Studi Pendahuluan Tahap studi pendahuluan dilaksa-nakan sebagai langkah awal untuk men-gembangkan media buku cerita ber-
Mein Freund Flirtet Mit Anderen Frauen. Unduh PDF Unduh PDF Menulis kisah yang luar biasa untuk buku anak-anak hanyalah separuh dari perjuangan yang harus ditempuh. Bahkan alur yang paling menarik sekalipun tidak akan menjadi hidup tanpa ilustrasi yang jelas untuk mengimbangi teks. Untungnya, dengan bertukar pikiran, berkomunikasi dengan penulis buku, serta menggunakan ilustrasi cat air sederhana, Anda dapat menambahkan nuansa keriangan dan keceriaan pada buku-buku Anda. 1Dapatkan dan pelajari arahan penulis. Jika Anda dikontrak untuk membuat ilustrasi buku, sering kali penulis akan memberi Anda arahan-daftar catatan yang menggambarkan aksi utama dalam tiap lembaran buku. Pelajari arahan ini dengan cermat, dan cobalah untuk tetap berpijak pada intensi penulis. Jika ingin membuat ilustrasi buku sendiri, Anda memiliki lisensi kreatif yang tak terbatas![1] 2Sesuaikan gambar berdasarkan tingkat kemahiran membaca. Rentang usia pembaca yang berbeda membutuhkan jenis ilustrasi yang berbeda pula. Jika Anda menulis untuk anak kecil, tiap gerakan alur utama mungkin perlu digambarkan dalam ilustrasi Anda dengan cara yang jelas dan mudah diikuti. Pembaca yang sedikit lebih besar yang dapat membaca hampir semua cerita sendiri mungkin hanya perlu ilustrasi yang menggambarkan tema serta momen-momen tertentu dalam suatu bab.[2] 3 Dapatkan inspirasi dari karya seniman lain. Tidak ada salahnya mengacu pada ide gaya buku anak-anak yang sukses. Selain itu, lihat bentuk seni lain-seperti lukisan, tekstil, atau film-untuk mendapat ide estetika umum gambar-gambar Anda.[3] Jika Anda menulis untuk audiens yang lebih muda, karya Dr. Seuss mungkin dapat dijadikan acuan awal; gayanya yang penuh khayal dan orisinal membuka jalan bagi banyak seniman buku anak lainnya. Cobalah melihat-lihat karya seni yang terkait dengan latar cerita Anda. Contohnya, jika Anda membuat ilustrasi tentang kesatria dan kastel, Anda harus mencoba meneliti seni dari abad pertengahan. Iklan 1Gambar sketsa buku dalam ukuran kecil. Sketsa kecil yang tidak mendetail ini-hanya berukuran dua hingga lima sentimeter-memungkinkan Anda untuk menelusuri jejak alur visual seluruh isi buku. Anda tidak perlu menghapus atau merevisi sketsa ini; cukup gambar dengan cepat dan biarkan ide-ide Anda mengalir. Berfokuslah pada desain lanskap, titik perhatian, dan dan tata letak secara umum.[4] 2 Gambar sketsa persiapan untuk cerita Anda. Berfokuslah pada pengembangan karakter dengan menjelajahi berbagai macam potensi ekspresi, postur, dan suasana hati untuk tiap karakter yang akan Anda ilustrasikan. Anda dapat menggunakan ini sebagai referensi selama keseluruhan proses ilustrasi.[5] Sebagai contoh, jika karakter utama Anda muncul pertama kali dalam keadaan sedih dan berakhir bahagia, cobalah menggambarnya dalam dua kutub emosi, dengan mengembangkan ekspresi sedang di tengah alur. 3 Buat templat sketsa. Setiap ilustrasi yang Anda hasilkan akan menutup satu atau dua halaman buku fisik sehingga menjadi penting untuk menyesuaikan dimensi sketsa dengan dimensi produk akhir. Cobalah membuat garis yang tepat dengan pensil dan penggaris di kertas sketsa sebelum membuat sketsa cerita.[6] Jika ilustrasi Anda dapat menutup dua halaman, pastikan untuk menandai area yang akan dipakai sebagai ruas buku, dan hindari menggambar sketsa detail penting di ruang ini. Pastikan untuk menentukan di mana penulis bermaksud meletakkan teks di tiap halaman. Tandai area-area ini dengan garis, dan hindari membuat sketsa mendetail di atasnya. 4Sesuaikan penempatan teks. Ilustrasi Anda harus mengikuti alur buku secara berkesinambungan sebagaimana tercetak di tiap halaman. Cobalah untuk menangkap detail-detail yang digambarkan dalam cerita, dan cari cara untuk memberi bocoran samar peristiwa yang akan terjadi di halaman berikutnya melalui gambar-gambar Anda.[7] 5Periksa konsistensi. Pastikan tiap karakter Anda mudah dikenali di sepanjang buku. Periksa konsistensi pakaian, warna, dan ekspresi. Jika karakter sulit dikenali oleh anak di beberapa halaman, alur cerita mungkin sulit untuk diikuti.[8] 6Bagikan sketsa dengan klien Anda. Jika Anda membuat ilustrasi untuk seorang klien, pastikan untuk menunjukkan sketsa terlebih dahulu sebelum melanjutkan. Di tahap ini, gambar masih relatif mudah diubah atau diganti, dan penting untuk mendapat izin serta umpan balik dari penulis sepenuhnya sebelum Anda mulai membuat gambar final. 7Persiapkan sketsa akhir tiap halaman. Menggunakan sketsa persiapan sebagai referensi, ubah ukuran gambar menjadi ukuran target dan tambahkan detail-detail ekstra-objek, tekstur, atau pemandangan-yang ingin Anda masukkan ke dalam ilustrasi. Untuk membuat skala secara akurat, cobalah untuk membuat kisi yang telah diukur di atas sketsa persiapan, dan cukup salin tiap satu kuadran ke kisi yang lebih besar dengan skala dimensi akhir.[9] Iklan 1 Transfer sketsa Anda ke atas kertas cat air. Sebelum menghidupkan sketsa dengan cat, Anda perlu memindahkannya ke kertas yang sesuai. Untuk solusi sederhana, cobalah memfotokopi sketsa secara langsung di atas kertas cat air menggunakan pencetak. Jika pencetak Anda tidak dapat menangani kertas cat air berat, cobalah transfer tradisional menggunakan arang. Gosok bagian belakang kertas sketsa dengan arang, tempelkan sisi yang berarang ke kertas cat air, kemudian jiplak gambarnya. Saat mengangkat kertas sketsa, Anda akan memegang salinan sketsa orisinal pada kertas cat air.[10] 2Tentukan warna Anda. Sebelum menyapukan warna, persiapkan palet warna secara cermat. Warna buku anak-anak dapat memiliki peran yang sama pentingnya terhadap suasana dan nuansa karya dengan desain gambar sehingga pastikan untuk berkonsultasi dengan penulis mengenai nuansa warna buku. Warna-warna yang terang sering kali menyampaikan emosi riang, sedangkan ambar gelap serta biru gelap dapat membuat ilustrasi Anda terasa lebih muram.[11] 3Sapukan warna dengan kuas cat air. Jika Anda masih belajar melukis dengan cat air, Anda mungkin perlu menuangkan gambar pada salinan kertas ekstra untuk latihan sebelum menuangkan gambar final. Ingat menggambar dengan cat air memerlukan sentuhan yang lebih ringan dibandingkan bentuk gambar lainnya. Sapukan kuas dengan lembut, dan berlatihlah beberapa kali untuk mengembangkan keterampilan Anda.[12] 4 Buat garis menggunakan pena. Untuk kontras, ketegasan, dan pancaran ekstra, tambahkan garis luar menggunakan pena pada sebagian atau semua garis. Untuk mencegah belobor, cobalah menggunakan pena dengan tinta anti air. Untuk mendapatkan nuansa komik dengan tepian yang lebih tegas, cobalah membuat garis luar dengan tinta sebelum menggambar dan isi garis-garisnya. Ingat tinta ini bersifat opsional! Jika Anda bertujuan mendapatkan nuansa abstrak dan ajaib, pilihannya adalah dengan membatasi garis luar atau tidak menggunakannya sama sekali.[13] Iklan Jika bekerja dengan editor atau penulis, Anda perlu memberikan sejumlah ide yang dapat mereka pilih ini dapat memberi mereka input positif mengenai desain. Anda bebas menggambar apa saja saat membuat ilustrasi untuk buku Anda sendiri. Meskipun ada orang yang beranggapan gambar Anda aneh, tidak masalah, karena itu buku Anda sendiri! Hal yang paling penting adalah Anda puas dengan hasilnya. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kertas sketsa Kertas cat air Cat air Penghapus Pensil grafit Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Bagaimana membuat ilustrasi untuk buku cerita anak? Yuk simak tips dari Kak Hirzi Raditya saat magang di Gamelab Indonesia. Tahun ke tahun kemaujuan teknologi di bidang digital sangatlah cepat, salah satunya desain grafis. Secara garis besar, desain grafis merupakan karya visual yang dapat berhubungan dengan teks, gambar, ataupun elemen lainnya. Perkembangan Desain Grafis Desain grafis digunakan pertama kali pada tahun 1950an oleh industri percetakan dan penerbitan. Dulu desain grafis hanya berbentuk cetak, contohnya seperti majalah, koran dan sebagainya. Namun perkembangan digital yang sangat cepat membuat desain grafis juga berkembang ke arah digital. Yakni dalam bentuk gambar digital seperti yang biasa kita lihat saat ini. Misalnya ilustrasi, tipografi, hingga fotografi. Perkembangan digital saat ini dapat dikatakan sangat pesat. Salah satunya di bidang sosial media. Sekarang ini sosial media sangat berperan besar di kalangan masyarakat. Dengan adanya sosial media, masyarakat mudah untuk mengakses berbagai macam berita terbaru dan berinteraksi dengan teman-temannya. Bahkan, saat ini banyak sekali perusahaan yang membuka lowongan perkerjaan melalui sosial media. Kalau kita perhatikan, posisi sebagai desainer grafis menjadi pekerjaan yang cukup diminati dan banyak dicari. Setelah mengerti perkembangan desain grafis, di sini saya akan membagikan tutorial pembuatan desain buku cerita anak. Yuk simak langkah-langkahnya. Baca Juga 10 Alasan Kenapa Kamu Harus Belajar CorelDRAW untuk Jadi Desainer Grafis Profesional Tutorial Pembuatan Desain Storybook Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat buku cerita 1. Menuliskan Narasi Cerita Dalam menulisakan narasi cerita kita harus memperhatikan korelasi narasi cerita satu dengan lainnya. Korelasi ini sangat penting agar terciptanya storybook yang dapat menarik minat pembaca dan memiliki cerita yang nyaman untuk diikuti. Dalam membuat narasi cerita kita harus menentukan ide utama. Setelahnya baru kita bisa menentukan unsur-unsur pendukung lainnya. Penulisan narasi cerita harus disusun secara urut mulai dari awal hingga akhir agar setiap cerita yang dibaca memiliki keterkaitan. 2. Membuat Sketsa Setelah membuat narasi cerita, yang berikutnya harus kita lakukan adalah membuat sketsa gambarnya terlebih dahulu secara manual. Sketsa sendiri merupakan gambaran kasar sebelum digambar dalam software aplikasi grafis. Selain itu, membuat sketsa juga mempermudah desainer dalam menentukan desain apa yang ingin dibuat selanjutnya. Pembuatan sketsa ini sebenarnya dapat dibuat dengan cara digital ataupun dengan manual. Bedanya, sketsa digital dapat dibuat menggunakan pen tablet sedangkan sketsa manual dapat menggunakan pensil dan kertas. Setelah sketsa sudah masuk ke dalam software aplikasi grafis, kalian bisa melakukan tracing untuk sketsa yang telah dibuat tadi. 3. Coloring Bagian yang tidak kalah penting dari membuat ilustrasi digital yaitu bagian coloring. Di sini kalian akan memberikan warna yang pas dan enak untuk dilihat oleh mata. Di bagian ini agak sedikit rumit dikarenakan kita harus melakukan pemilihan warna dan gradasi yang bagus agar gambar yang dihasilkan enak dilihat oleh mata. Saat mengerjakan bagian coloring, kalian harus memiliki kesabaran lebih agar mendapatkan perpaduan warna yang cocok. Shading pada bagian coloring juga penting karena dapat mempertegas struktur dan simetri pada dimensi agar terlihat lebih nyata. 4. Masukkan Narasi Ke Dalam Scene Jangan lupa untuk memasukkan narasi yang telah dibuat sebelumnya ke dalam scene. Ini bertujuan agar pembaca dapat mengetahui maksud dari gambar yang telah dibuat. Pemilihan font juga benar-benar harus diperhatikan. Kita harus bisa memilih font yang pas agar enak dibaca oleh para pembaca. Narasi yang dimasukkan ke dalam scene juga harus berada dalam safe zone atau garis bantu yang sudah dibuat. 5. Membuat Cover Agar buku cerita lebih menarik, kita bisa menambahkan cover. Cover merupakan hal pertama yang dilihat oleh pembaca. Jadi, buatlah cover buku semenarik dan sekeren mungkin agar pembaca penasaran dengan isi dari buku cerita tersebut. Cover terdiri dari 3 bagian yaitu cover depan, cover dalam, dan cover belakang. Dalam 3 cover tersebut kita harus memuat judul dari buku cerita yang dibuat. Ketika membuat judul buku, kita harus memperhatikan pemilihan tipografi, warna, dan gradasi. Ketiganya ini adalah bagian penting dari sebuah judul buku. Itulah merupakan tahapan – tahapan yang dilakukan dalam pembuatan storybook cerita anak, semoga tutorial tersebut bisa membantu kamu dalam membuat sebuah buku ilustrasi cerita anak.
cara membuat buku cerita bergambar